RESUME JURNAL DENGAN JUDUL
PENGARUH PEMIJATAN TERHADAP PENINGKATAN KUANTITAS TIDUR BAYI USIA
4-6 BULAN
Oleh : Ammarullah Al Furqoni
Perlu kita ketahui, tidur merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi
terutama pada fase perkembangan karena selama tidur akan terjadi perkembangan
otak maupun organ tubuh yang lain, sehingga gangguan tidur merupakan masalah
yang akan menimbulkan dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dan
tidur juga merupakan kebutuhan mental dan juga kebutuhan fisik bagi manusia,
karena pada saat tidur akan memberikan kesempatan bagi otot untuk beristirahat.
Menurut Joesoef dalam Yudana (2003), selama fase bayi, pertumbuhan
sel-sel syaraf belum sempurna sehingga diperlukan waktu tidur lebih lama untuk
perkembangan syaraf, pembentukan sinaps, dan sebagainya. Otak bayi tumbuh tiga
kali lipat dari keadaan saat lahir atau 80% dari otak orang dewasa di tahun
pertamanya. Kondisi ini hanya terjadi satu kali saja seumur hidup. Sehingga
untuk tumbuh kembang yang maksimal bayi membutuhkan istirahat yang cukup
(Atmaji, 2005).
Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi, maka
kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk
terhadap perkembangannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut adalah dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur
dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh
(Roesli, 2001).
Peningkatan kuantitas tidur pada bayi yang diberi pemijatan
tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang
dihasilkan pada saat pemijatan. Menurut Guyton (1990), serotonin merupakan zat
transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas
sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya. Menurut Mas’ud
(2001), serotonin yang disintesis dari asam amino tripthophan akan diubah
menjadi 5-hidroksitriptophan (5HTP) kemudian menjadi N-asetil serotonin yang
pada akhirnya berubah menjadi melatonin. Melatonin mempunyai peran dalam tidur
dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari (Pierpoli dan
Regerson, 1995). Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi
pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang (Mas’ud, 2001).
Selain itu, Serotonin juga akan meningkatkan kapasitas sel reseptor
yang berfungsi mengikat glukokortikoid (adrenalin, suatu hormon stress). Proses
ini menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stress)
sehingga bayi yang diberi perlakuan pemijatan akan tampak lebih tenang dan
tidak rewel. Pemijatan juga meningkatkan mekanisme penyerapan makanan oleh
nervus vagus sehingga nafsu makan bayi juga meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar