HUBUNGAN
ANTARA DURASI TIDUR DENGAN DURASI
KEJADIAN
TEMPER TANTRUM PADA ANAK TODDLER
Oleh : Abas Lukman
Alfiandi
PENDAHULUAN
Tidur merupakan salah
satu kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang yang optimal bagi seorang anak
(Stirling, 2003). Setiap individu membutuhkan jumlah istirahat dan tidur yang
berbeda. Jumlah tidur yang tidak cukup akan berpengaruh terhadap kemampuan
untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, menurunnya partisipasi dalam aktivitas
harian dan meningkatkan iritabilitas (Potter & Perry, 2005).
Bagi anak, tidur
mempunyai arti yang lebih penting karena tidur memegang peran yang sangat besar
bagi perkembangannya. Pada saat inilah terjadi perbaikan fungsi sel-sel tubuh
termasuk sel otak dan diproduksinya hormon-hormon tubuh (Widodo &
Soetomenggolo, 2000).
Ketika tidur otot
skelet berelaksasi secara progresif, dan tidak adanya kontraksi otot menyimpan
energi kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolik basal ketika tidur
mengakibatkan menyimpan persediaan energi tubuh. Dengan waktu tidur yang cukup
maka kita akan merasa segar bugar ketika bangun pagi dan siap melakukan
berbagai aktifitas sepanjang hari dari pagi hingga malam.
Tantrum lebih mudah
terjadi pada anak-anak yang dianggap sulit dengan ciri-ciri memiliki kebiasaan
tidur yang tidak teratur (Zaviera, 2008). Gangguan tidur pada anak dapat
mempengaruhi perilaku dan emosi anak, mengantuk pada siang hari, dapat
mengurangi perhatian anak pada sekolah, mudah
lelah, mengurangi
aktivitas fisik, anak menjadi iritabel, impulsif, sering mengganggu, dapat
mengurangi daya ingat anak, kadang anak menjadi rewel bahkan menyebabkan temper
tantrum.
Pada dasarnya temper
tantrum merupakan perilaku yang wajar karena pada usia 2-4 tahun, anak mulai
menunjukkan sikap negativistic dan kemandirian (independence) sehingga anak
kesulitan mengungkapkan keinginannya secara verbal dan memilih berlaku
eksplosif atau meledak-ledak (Green, 2006 dalam Ismaya, 2010).
Hasil penelitian
didapatkan bahwa rata-rata total tidur anak toddler dalam 1 hari selama 11 jam
32 menit dengan rata – rata durasi kejadian temper tantrum dalam 1 hari selama
15.00 menit dengan frekuensi terjadinya temper tantrum dalam 1 hari sebanyak 1
kali.
Hasil uji statistik
tentang hubungan antara durasi tidur dengan durasi kejadian temper tantrum pada
anak toddler diketahui bahwa durasi tidur tidak berpengaruh terhadap durasi
kejadian temper tantrum pada anak toddler.
0 komentar:
Posting Komentar